Sukabumi – Keluhan mengenai pelayanan kesehatan di RSUD Palabuhanratu mencuat dalam kegiatan Reses Kedua Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Dilla Nurdian di Desa Cikakak, Kecamatan Cikakak, Rabu, 7 Mei 2025. Dilla, yang berasal dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menerima aduan warga terkait keterbatasan tenaga medis dan langkanya obat di rumah sakit tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah warga menyampaikan bahwa meskipun mereka merupakan peserta BPJS berbayar, mereka masih harus membeli obat di luar rumah sakit karena stok yang kosong. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa mencari obat ke berbagai tempat sendiri, disebabkan minimnya petugas di rumah sakit.
“Banyak masyarakat menyampaikan bahwa meski sudah menggunakan BPJS berbayar, mereka tetap harus membeli obat di luar. Bahkan, ada yang harus mencari ke sana ke mari karena tenaga medis di RSUD Palabuhanratu juga terbatas,” kata Dilla.
Ia menilai situasi tersebut tidak seharusnya terjadi di rumah sakit pemerintah yang menjadi rujukan utama masyarakat. Menurutnya, perlu penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab pasien BPJS tidak mendapat obat sesuai haknya, dan mendesak adanya solusi agar masyarakat tidak terus dirugikan.
Dilla menegaskan bahwa keluhan tentang kekurangan tenaga medis memiliki dampak langsung terhadap kualitas layanan rumah sakit, terutama dalam hal ketersediaan obat bagi pasien. Ia menyayangkan bahwa peserta BPJS yang membayar iuran tetap harus menanggung biaya tambahan dengan membeli obat sendiri.
Sebagai anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Dilla menyatakan akan membawa persoalan ini ke pembahasan bersama anggota komisi lainnya dan instansi terkait. Ia berkomitmen untuk memperjuangkan peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Palabuhanratu.
“Kami akan dorong agar masalah ini diselesaikan. Ada prosedur yang harus diikuti, tapi kami di Komisi IV akan terus menekan agar solusi segera ditemukan dan kasus seperti ini tidak terulang kembali,” tegasnya.