Dokter Nilai Bedah Robotik di Indonesia Berpotensi Berkembang Pesat

Jakarta – Pemanfaatan teknologi bedah robotik di Indonesia diyakini akan semakin maju dalam beberapa tahun ke depan. Dokter bedah Siloam Hospitals ASRI, Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, menegaskan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat layanan bedah robotik di kawasan regional, mengingat jumlah penduduk yang besar.

“Banyak pasien Indonesia selama ini harus ke luar negeri untuk menjalani operasi robotik. Namun, dengan kolaborasi pemerintah, swasta, dan tenaga medis, saya yakin lima hingga sepuluh tahun ke depan teknologi ini bisa berkembang pesat di dalam negeri,” ujarnya.

Agus menekankan pentingnya edukasi masyarakat dan pelatihan tenaga medis agar teknologi ini bisa dimanfaatkan lebih luas. Menurutnya, bedah robotik, terutama di bidang urologi, telah menjadi standar emas internasional dalam penanganan penyakit tertentu, termasuk kanker prostat.

Keunggulan bedah robotik antara lain presisi tinggi, pergerakan instrumen yang stabil, serta minim risiko cedera jaringan sehat. Hal ini membuat angka komplikasi lebih rendah dibandingkan metode bedah terbuka atau laparoskopi.

“Dengan robotik, luka sayatan lebih kecil, rasa nyeri lebih ringan, dan masa rawat inap hanya dua sampai tiga hari. Bahkan efek samping seperti inkontinensia pada pasien kanker prostat bisa pulih lebih cepat,” jelas Agus.

Teknologi ini telah digunakan luas di dunia lebih dari 15 tahun, dan kini hadir sebagai salah satu terobosan penting dalam dunia kedokteran modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed